Sistem informasi global dan penerapannya oleh perusahaan multinasional

Sistem informasi global



Di era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, yang di mana tidak dapat dipisahkan dalam semua aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bisnis yang di mana saat ini bisa dengan mudah untuk menjalankan bisnis skala global . Diskusi serta komunikasi bisa dilakukan dengan lebih mudah serta lebih murah dengan menggunakan e-mail maupun internet, juga sistem informasi dapat digunakan untuk memantau jaringan jaringan bisnis yang telah menyebar ke luar negeri, dan juga bisa memantau kinerja perusahaan dengan lebih mudah dengan mengolah informasi kemudian menghasilkan output yang bisa digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan serta bagi pihak pemegang saham untuk menilai kinerja perusahaan.

Dahulu, sekitar tahun 1980-an sampai pada tahun 1990-an, perusahaan multinasional sedang gencar-gecarnya mengambangkan Sistem Informasi Global (SIG) mereka walaupun masih perlu untuk disempurnakan kembali, maka dari itu pada tahun 2000-an banyak perusahaan multinasional yang memperbaiki Sistem Informasi Global (SIG) mereka sehingga mampu untuk mengintegrasikan antara perusahaan induk dengan perusahaan cabang menggunakan Sistem Informasi (SI) berbasis komputer.


Kontributor:
Faiz Agnanta Putra


Pengertian sistem informasi global

Sistem informasi global adalah sistem informasi yang berbasis komputer yang melintasi batas batas negara dimana perusahaan multinasional dengan sistem tersebut bisa mengintegrasikan seluruh kegiatan perusahaan seperti penyusunan strategi, pelaksanaan operasi antara perusahaan induk dengan perusahaan cabangnya bahkan yang di mana perusahaan cabangnya telah tersebar di berbagai negara lainnya.


Pengertian perusahaan multinasional

Sebelumnya saya akan menjelaskan dulu apa itu perusahaan multinasional¸karena model perusahaan ini adalah perusahaan yang menggunakan Sistem Informasi Global (SIG), perusahaan multinasional adalah perusahaan yang sangat besar yang telah tersebar ke berbagai negara serta memiliki cabang cabang yang tersebar di berbagai negara, yang di mana setiap cabang mempunyai kebijakan, sasaran, dan prosedurnya masing-masing menyesuaikan dengan negaranya, serta juga mempunyai perusahaan induk yang menetapkan standarisasi untuk masing-masing produk atau jasanya sehingga setiap perusahaan cabang walaupun memiliki kebijakan, sasaran, serta prosedur yang berbeda-beda tetapi dengan tetap sesuai standarisasi yang telah ditetapkan perusahaan induk.

Biasanya perusahaan ini memiliki dana yang sangat besar yang di mana dapat mempengaruhi politik global, sehingga memiliki pengaruh ekonomi yang sangat besar bagi para politisi, sehingga berguna untuk relasi masyarakat sebagai konsumen mereka dan juga dalam melobi politik.


Contoh perusahaan multinasional yang menggunakan sistem informasi global (SIG)

Perusahaan Apple, kita semua pasti mengenal perusahaan ini. Perusahaan ini adalah perusahaan berasal dari California, dengan kantor pusatnya yang berada di Cupertino, yang bergerak dibidang elektronik, perangkat lunak computer, serta layanan online. Yang seperti kita tahu dibidang elektronik produk produknya yaitu iPhone, tablet computer iPad, komputer pribadi macbook, media player portable iPod, jam tangan iWatch, serta media digital Apple TV. Kemudian dalam perangkat lunak computer yaitu macOS dan iOs , media player iTunes, browser web Safari, dan iLife dan iWork. Layanan daringnya meliputi iTunes Store, App Store iOS dan Mac App Store, Apple Music, dan iCloud.


Perusahaan Apple Inc.


Contoh produk Apple Inc.

Contoh produk Apple



Level dan strategi penerapan sistem informasi global

Berikut ini adalah macam-macam strategi yang digunakan oleh perusahaan multinasional dalam menerapkan Sistem Informasi Global (SIG) disusun oleh Christopher Barlett (1943-sekarang) yang beliau adalah seorang ahli teori organisasi dari Australia, dan menjabat sebagai Profesor Administrasi Bisnis Emeritus di Harvard Business School, dan Sumantra Ghosal (1948-2004) yang merupakan seorang pendidik di India yang menjabat sebagai Profesor Manajemen Strategis dan Internasional di London Business School, dan juga merupakan Dekan pendiri Indian School of Business di Hyderabad.

Strategi multinasional

Strategi ini merupakan desentralisasi, yang di mana perusahaan-perusahaan cabang diizinkan untuk mengembangkan produk serta memasarkannya secara mandiri di wilayah operasi tersebut, strategi ini merupakan strategi tertua yang terkenal serta telah diterapkan perusahaan-perusahaan di Eropa sebelum perang dunia II yang disebut strategi “Lepas tangan” .

Strategi dunia global

Strategi ini adalah bisa dibilang kebalikan dari strategi multinasional yang di mana menerapkan sentralisasi, strategi ini membatasi kendali dari perusahaan cabang oleh perusahaan induknya, sehingga produk-produknya dibuat di perusahaan induk yang kemudian dikirimkan kepada perusahaan-perusahaan cabang, aliran produk dan informasi bergerak satu arah dari perusahaan induk ke perusahaan cabang. Strategi ini menempatkan pekerjaan terbesar ada di perusahaan induk terhadap basis data dan informasi.

Strategi internasional

Strategi ini merupakan perpaduan strategi antara strategi multinasional yang menerapkan kendali desentralisasi serta strategi dunia global yang menerapkan kendali sentralisasi .
Dalam penerapannya manajemen di perusahaan induk yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam memasuki pasar dunia menetapkan standarisasi produk serta menunjuk cabang-cabang untuk menyesuaikan produk, proses, dan strategi ke daerah operasi masing-masing dengan berdasarkan standarisasi yang telah ditetapkan menejemen perusahaan induk.

Strategi antarnegara

Strategi ini di mana perusahaan induk dan perusahaan cabang bekerjasama dalam penyusunan strategi, pengoperasiaanya, serta juga mengkoordinasikan logistik dalam penetapan sasaran produk yang tepat. Strategi ini hampir sama dengan strategi internasional tetapi dengan lebih meningkatkan lagi peran perusahaan cabang untuk keluwesan dalam penerapan strategi untuk diterapkan ke daerah operasional masing-masing dengan tetap mengikuti standar yang ditetapkan dalam skala internasional oleh perusahaan induk, maka strategi ini harus memastikan bahwa rancangan basis data perusahaan harus digunakan oleh seluruh cabang yang tersebar di seluruh dunia.


Macam macam strategi dalam bisnis global

Berikut ini adalah empat strategi global utama dasar yang digunakan oleh perusahaan ketika memasuki pasar global yaitu, eksportir dalam negeri, multinasional, waralaba, dan transnasional. DI bawahnya terdapat tabel yang menggambarkan tiga jenis struktur organisasi atau pemerintahan: terpusat (di negara asal sebagai pusat), terdesentralisasi (ke unit lokal sebagai cabang), dan terkoordinasi (semua unit mempunyai partisipasi yang sama).

Eksportir dalam negeri

Strategi eksportir dalam negeri ditandai oleh sentralisasi aktivitas korporasi yang berat di negara asalnya. Hampir semua perusahaan internasional memulai dengan cara ini, dan beberapa beralih ke bentuk lain. Produksi, keuangan / akuntansi, penjualan / pemasaran, sumber daya manusia, dan manajemen strategis ditetapkan untuk mengoptimalkan sumber daya di negara asal. Penjualan internasional kadang-kadang bubar dengan menggunakan perjanjian keagenan atau anak perusahaan, namun bahkan di sini, pemasaran luar negeri bergantung pada basis rumah domestik untuk tema dan strategi pemasaran.

Multinasional

Strategi multinasional mengkonsolidasikan pengelolaan dan pengendalian keuangan dari basis rumah pusat sementara mendesentralisasi operasi produksi, penjualan, dan pemasaran ke unit di negara lain. Produk dan layanan yang dijual di berbagai negara disesuaikan dengan kondisi pasar lokal. Organisasi ini menjadi konfederasi fasilitas produksi dan pemasaran yang jauh di berbagai negara.

Waralaba

Franchisers atau waralaba adalah perpaduan yang menarik antara yang lama dan yang baru. Di satu sisi, produk dibuat, dirancang, dibiayai, dan awalnya diproduksi di negara asal, namun karena alasan khusus produk harus sangat bergantung pada personil asing untuk produksi, pemasaran, dan sumber daya manusia lebih lanjut.

Transnasional

Perusahaan transnasional adalah perusahaan tanpa kewarganegaraan yang benar-benar dikelola secara global yang mungkin mewakili sebagian besar bisnis internasional di masa depan. Perusahaan transnasional tidak memiliki satu markas besar nasional namun memiliki banyak kantor pusat regional dan mungkin kantor pusat dunia. Dalam strategi transnasional, hampir semua kegiatan penambahan nilai dikelola dari perspektif global tanpa mengacu pada perbatasan nasional, mengoptimalkan sumber penawaran dan permintaan di manapun mereka berada, dan memanfaatkan keunggulan kompetitif lokal. Perusahaan transnasional menguasai dunia, bukan negara asal, sebagai kerangka acuan manajemen mereka. Tata kelola perusahaan-perusahaan ini telah disamakan dengan struktur federal di mana ada inti pengelolaan inti yang kuat dalam pengambilan keputusan, namun penyebaran kekuatan dan kekuatan keuangan yang cukup besar ke seluruh divisi global.


Tabel strategi dan struktur bisnis global


 

Informasi yang dibutuhkan dalam memasuki pasar global

Berikut ini akan saya uraikan secara singkat, tentang apa saja informasi yang diperlukan bagi perusahaan multinasional dalam memasuki pasar global, setelah kita mengetahui tantangan-tantangan apa saja yang akan dihadapi oleh perusahaan multinasional ketika memasuki pasar global, tanpa berbekal informasi yang memadai maka usaha tersebut akan sia-sia, seperti halnya seseorang yang menceburkan dirinya ke kolam hiu tanpa persiapan khusus maka bisa dipastikan seseorang tersebut akan mati, tabel berikut ini adalah informasi yang dibutuhkan dalam memasuki pasar global :

Tabel informasi yang dibutuhkan dalam memasuki pasar global


 

Tantangan dalam mengembangkan sistem informasi global

Dalam mengembagkan sistem informasi global, tentunya hal ini jauh lebih sulit dibanding hanya dalam ruang lingkup lokal, selain karena cakupan negara yang luas, pengembangan sistem informasi global di suatu negara bisa berbeda-beda tantangannya dengan negara lainnya, berikut ini ialah tantangan-tantangan yang akan dihadapi dalam mengembangkan Sistem Informasi Global (SIG) :

Kendala budaya

Perusahaan multinasional dalam menawarkan produk atau jasanya bisa terjadi adanya berbenturan budaya di dalam daerah operasionalnya dan ini merupakan masalah yang besar yang bisa menjadi penghambat bagi para perusahaan dalam memasarkan produknya, kendala ini merupakan hubungan antara perusahaan dengan konsumen. Kendala kendala tersebut apabila tidak dapat diatasi oleh para perusahaan maka akan berpengaruh terhadap pemasaran dari produknya yang hanya dapat dilakukan dalam wilayah tertentu sehingga tidak dapat memasarkan produk secara luas, serta juga mengakibatkan perusahaan multinasional tersebut tidak bisa berinteraksi serta bekerjasama dengan perusahaan lokal di wilayah tersebut, sehingga akan mengancam keberlangsungan dari perusahaan tersebut yang bisa mengurangi fungsi dari perusahaan atau organisasi itu sendiri. Untuk itu setiap perusahaan harus mempunyai ide yang kreatif serta dinamis untuk mengatasi kendala tersebut, dan perusahaan harus memenuhi kebutuhan berikut ini :
  1. Selain kebutuhan global, perusahaan multinasional juga harus memenuhi kebutuhan lokal
  2. Kemampuan multi-bahasa juga harus dipenuhi, karena setiap negara/wilayah operasi mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda, salah satunya ialah Bahasa
  3. Perusahaan juga tetap menetapkan standarisasi yang telah ditetapkan oleh pusat, serta
  4. Melakukan penetapan-penetapan jadwal kegiatan global, supaya kegiatan operasionalnya tetap terukur dan rapi.

Kendala politik

Kendala-kendala politik biasanya muncul akibat adanya kebijakan-kebijakan yang akan menghambat kegiatan kegiatan perusahaan dalam memasuki pasar lokal, seperti misalnya :

Pemerintah menghambat pembelian atau impor perangkat keras, dikarenakan pemerintah berusaha untuk melindungi perusahaan lokal dari investasi asing yang akan mengancam keberlangsungan dari perusahaan lokal tersebut untuk berkembang, sehingga hanya barang-barang produksi dalam negeri saja yang boleh digunakan.

Pemerintah membatasi pemrosesan data, sehingga data yang akan dikirimkan ke luar negeri diproses terlebih dahulu oleh pemerintah, hal ini dilakukan untuk mencegah rahasia-rahasia negara diketahui oleh pihak luar.

Pembatasan komunikasi data, pembatasan komunikasi data yang paling umum dilakukan pemerintah ialah, pembatasan arus data lintas-batas (transborder data flow/TDF) atau perpindahan data yang dapat dilakukan oleh mesin (machine-readible data) yang melintasi batas negara, transborder data flow/TDF dapat dibagi menjadi empat jenis:
  1. Data operasional, data transaksi pembelian dan penjualan barang, data arus kas yang masuk dan keluar
  2. Data pribadi, yang mengenai individu tertentu, data pemesanan tiket kereta api, pemesanan tiket pesawat, pemesanan kamar hotel
  3. Transfer data elektronik antar negara
  4. Data teknik dan ilmiah.

Kendala geoeconomic

Kendala ini sering ditemui oleh perusahaan-perusahaan multinasional dalam memasarkan produknya karena behubungan langsung dengan perekonomian yang berbatas di wilayah operasional di sebuah negara, seperti misalnya ketidaksamaan mata uang di setiap negara yang menjadi masalah apabila suatu nilai mata uang di negara operasional lebih tinggi dibanding negara asal yang dapat berpengaruh pada pengeluaran dana dalam memenuhi kebutuhan perusahaan.

Kendala kurangnya dukungan dari anak perusahaan

Beberapa manajemen anak perusahaan juga sering merasa bahwa anak perusahaan bisa tetap beroperasi tanpa adanya bantuan serta arahan dari arahan pusat, mereka mengaggap bahwa anak perusahaan tetap mampu berdiri sendiri tanpa intervensi dari perusahaan induk. Hal ini bisa menjadi masalah karena hal ini bisa menyebabkan anak perusahaan berjalan tidak sesuai dengan standarisasi yang telah ditetapkan manajemen pusat dan bisa memicu konfilik.


Kesimpulan

Ada banyak manfaat dalam mengembangkan Sistem Informasi Global (SIG), salah satunya bisa memperluas jaringan bisnis sampai pada tingkat global yang berpengaruh terhadap besarnya jumlah pendapatan, dan kita tahu bahwa perusahaan-perusahaan besar yang produknya banyak kita nikmati saat ini kebanyakan sudah sampai pada tingkat global, namun seperti yang pernah disebutkan bahwa dalam mengembangkan Sistem Informasi Global (SIG) bukanlah perkara yang mudah. Ada berbagai macam strategi yang biasanya mereka terapkan dalam mengembangkan Sistem Informasi Global (SIG) mereka yang telah dikelompokan oleh para ahli : strategi multinasional, strategi dunia global, Strategi Internasional, Serta Strategi Antar- Negara, Eksportir Domestik, Waralaba, dan transnasional. Selain itu, perusahaan juga perlu mengumpulkan informasi-informasi yang dibutuhkan dalam memasuki pasar global, serta perusahaan akan menemui bermacam-macam kendala yang bisa berasal dari pihak eksternal perusahaan seperti kebijakan pemerintahan lokal yang kurang mendukung, dan adanya perbenturan antar budaya juga berasal dari faktor internal perusahaan itu sendiri, seperti adanya perbedaan kepentingan antara manajemen perusahaan cabang dengan perusahaan induk.


Referensi

2014. Management Information System. 13th edition. Kenneth C Laundon. Jane P Laundon









Popular posts

Apa itu budaya global?

What is LAN (Local Area Network)